Kejutan Vietnam Berlanjut, Wakil Asia Tenggara Di Ambang Gelar Juara Piala Asia U-23

WALDEN UNIVERSITY

Campus & Online

MS - Education: General

The online MS in education from Walden University allows students to develop a self-designed program plan that meets their career goals. Students complete three core courses with topics in enhancing learning for diverse populations, professional teaching, and action research. Self-designed topics range from differentiated instruction to creating effective behavioral interventions.

Kejutan wakil Asia Tenggara, vietnam nampaknya masih belum berakhir pada Piala Asia U-23 kali ini. di semifinal, mereka dengan perkasa menaklukkan wakil Asia Barat, Qatar setelah melalui pertandingan yang sangat menegangkan. Hasil imbang 2-2 dalam masa normal, kembali harus dilanjutkan dengan adu tendangan penalti untuk menentukan tim yang berhak melaju ke partai puncak. Dan sepertinya de javu kembali memihak kepada Vietnam. Setelah pada babak delapan besar mereka mampu mengandaskan Iraq juga melalui adu tendangan penalti, kini giliran Qatar yang mereka kalahkan dengan adu tendangan penalti.

Vietnam sebenarnya dua kali tertinggal dalam pertandingan tersebut. Setelah pada menit ke 39 Akram Hassan Afif mampu menjebol gawang mereka. Baru pada menit ke 69, Vietnam berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Quang Hai Nguyen. Menit ke 87, Qatar kembali unggul melalui Ali Abdulla. Namun Quang Hai Nguyen kembali menjadi momok bagi tim Qatar setelah satu menit kemudian, pada menit ke 88, dia mampu mencetak brace, menjebol gawang Qatar untuk kali kedua. hasil imbang 2-2 hingga waktu normal berakhir membuat pertandingan harus kembali dilanjutkan dengan babak tambahan. Dua kali babak tambahan pun berakhir dengan tak adanya tim yang mampu mencetak gol. untuk menetukan tim yang berhak ke babak final, adu tos-tosan pun haris dimainkan. Dan dalam babak ini, Vietnam yang sudah teruji mentalnya pada babak sebelumnya, kembali mampu menyudahi perlawanan Qatar dengan skor 3-4 (5-6).

Vietnam, seperti pada pertandingan sebelumnya, kembali menurunkan formasi bertahan dengan skema 5-3-2. Sedangkan Qatar yang lebih diunggulkan, menurunkan formasi menyerang berorientasi penguasaan lini tengah, 4-1-4-1. Dalam hal ball possession pun Vietnam memang tak terlalu berkonsentrasi untuk menguasainya. Fokus lini pertahanan mereka yang utama, dan akhirnya membuahkan hasil yang manis. Menurut catatan AFC melalui laman resmi mereka the-afc.com (23/01/2018) ball possession para pemain Vietnam pun hanya berada pada kisaran 36,6%. Qatar yang mendominasi jalannya pertandingan, mampu mencatatkan penguasaan bola hingga 63,4%. Namun meski begitu, lini pertahanan yang digalang oleh para pemain Vietnam sangat patut untuk diacungi jempol. Mereka mampu menampilkan permainan yang kompak dan “penuh” di lini pertahanan untuk meminimalkan ancaman para pemain Qatar.

Kini, mereka tinggal menunggu pemenang semifinal lainnnya antara Uzbekistan melawan Korea Selatan. Tim manapun yang lolos ke final, harus bisa memecahkan “skema pertahanan” Vietnam yang dibangun dengan kokoh selama gelaran Piala Asia U-23 kali ini. jika tidak, maka jalan Vietnam untuk menjuarai turnamen ini akan terbuka lebar, dan menjadi tim Asia Tenggara pertama yang bisa menjadi jawara Asia U-23. Mampukah mereka?

Sumber: uc news